Selasa, 07 April 2015

TULISAN !!!

BAGAIMANAKAH PERAN BAHASA DAERAH DALAM PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA ?

 
 
 
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah Pagaralam dan keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata misalnya “mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di lingkungannya kata “mengapa” diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari Jawa dan mengucapkan “mengapa” dengan ngopo.
 
Hal ini dapat menimbulkan kebinggungan bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa daerah merupakan keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke ibukota Jakarta mungkin lebih senang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari daerah yang sama, salah satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara mereka. Tidak jarang pula orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak dikuasainya agar terjadi suasana yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah juga diserap menjadi Bahasa Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat (Minangkabau).
 
  • Dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Berikut beberapa pengaruh atau dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia:
  1. Dampak positif bahasa daerah 
  •  Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.
  • Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
  • Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.
  • Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.
 
    2. Dampak Negatif
  •  Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
  • Warga negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi kesulitan karena terlalu banyak kosakata.
  • Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
  • Dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Pada bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga terdapat beberapa kata yang sama dalam tulisan dan pelafalan tetapi memiliki makna yang berbeda, berikut beberapa contohnya:
  1. Suwek dalam bahasa Sekayu (Sumsel) bermakna tidak ada.
  2. Suwek dalam bahasa Jawa bermakna sobek.
  3. Kenek dalam bahasa Batak bermakna kernet (pembantu sopir).
  4. Kenek dalam bahasa Jawa bermakna kena.
  5. Abang dalam bahasa Batak dan Jakarta bermakna kakak.
  6. Abang dalam bahasa Jawa bermakna merah.
  7. Mangga dalam bahasa Indonesia bermakna buah mangga.
  8. Mangga dalam bahasa Sunda bermakna silakan.
  9. Maen dalam bahasa Indonesia bermakna bermain.
  10. Maen dalam bahasa Batak bermakna gadis.
  11. Gedang dalam bahasa Sunda bermakna pepaya.
  12. Gedang dalam bahasa Jawa bermakna pisang
 
Melalui beberapa contoh itu ternyata penggunaan bahasa daerah memiliki tafsiran yang berbeda dengan bahasa lain. Jika hal tersebut digunakan dalam situasi formal seperti seminar, lokakarya, simposium, proses belajar mengajar yang pesertanya beragam daerahnya akan memiliki tafsiran makna yang beragam. Oleh karena itu, penggunaan bahasa daerah haruslah pada waktu, tempat, situasi, dan kondisi yang tepat.
 
 
 

SEJAUH MANA PENGARUH BAHASA PERGAULAN DALAM PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA ?

 
Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pudarnya bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat. 
 
  • Yang menyebabkan punahnya bahasa indonesia
Penggunaan bahasa gaul yang semakin marak di kalangan remaja merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang. Sehingga tidak dapat dipungkiri suatu saat bahasa Indonesia bisa hilang karena tergeser oleh bahasa gaul di masa yang akan datang
 
Beberapa dampak Positif dan Negatif dari Penggunaan Bahasa Gaul
Segala sesuatu pasti mempunyai dampak positif dan negatif. Begitu pula dengan bahasa gaul yang juga mempunyai dampak positif dan negatif terhadap penggunanya dan orang lain.
 
a. Dampak Positif
Dampak positif dengan digunakannya bahasa gaul adalah remaja menjadi lebih kreatif. Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa gaul ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat, media yang tepat dan komunikan yang tepat juga.
 
b. Dampak Negatif
- Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa gaul. Karena, bahasa gaul tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa gaul. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa gaul sebagai komunikasi.
 
Kata-kata yang digunakan dalam berbicara seseorang dapat mencerminkan kemampuan berpikir dan tingkat kepribadiannya. Kepribadian seseorang yang baik dapat memilih apa saja yang harus diucapkan dan dibicarakan. Tidak berlebihan jika seseorang yang pandai berbahasa Indonesia, ia akan merasa diterima dan dihargai oleh berbagai kalangan. Ada beberapa solusi yang dapat meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia antara lain:
 
1. Menyadarkan dan memotivasikan remaja akan fungsi dan pentingnya dari bahasa yang baku. Upaya ini dimaksud untuk mengajak seseorang menyadari porsi dan tempat yang tepat bagi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
 
2. Membutuhkan suatu upaya pembiasaan. Artinya, remaja dilatih untuk berbahasa secara tepat, baik secara lisan maupun tulisan setiap saat setidaknya selama berada di lingkungan sekolah. Pembiasaan ini akan sangat mempengaruhi perkembangan kemampuan berbahasa pada remaja.
 
3. Proses penyadaran dan pembiasaan ini membutuhkan suatu kekuatan atau sanksi yang mengikat, misalnya tugas menuliskan suatu artikel atau karangan dengan bahasa yang baku. Hal ini akan menimbulkan keinginan remaja untuk mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  • Contoh Kasus Pengaruh Bahasa Pergaulan dalam Perkembangan Bahasa Indonesia
Pergaulan yang selalu berkembang karena adanya dampak globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan - perubahan pada tata penggunaan bahasa. Contohnya saja di Indonesia yang beberapa tahun ini mengalami perbahan - perubahan tata bahasa, yang semula kata - kata seperti "Kepo, Cabe - cabean, dan lain - lain" tidak diketahui, menjadi sangat populer karena selalu digunakan oleh kalangan selebriti. Berikut ini adalah bahasa pergaulan yang beberapa tahun ini sangat populer di Indonesia :
 
1. Kepo
Menurut beberapa orang, kepo merupakan singkatan dari "Knowing Every
Particular Object", dimana kepo bearti seperti seseorang yang selalu mau tahu saja.
Selain itu ada yang bilang kalo kepo berasal dari bahasa hokkian Ke =
Bertanya, Po (Apo) = Nenek - nenek, yang juga bearti selalu bertanya.
 
2. Unyu
Unyu merupakan kata yang digunakan untuk menyatakan lucu ataupun menggemaskan, agar terdengar lebih menggemaskan, maka diggunakan kata unyu.
3. Curcol
Singkatan dari curhat colongan, artinya curhat yang dilakukan bersamaan dengan hal lain yang tidak berhubungan secara langsung.
4. lol
lol sering diartikan sebagai emoticon buat angkat tangan, LOL (juga ditulis lol) adalah akronim dalam bahasa Inggris, biasanya untuk "laugh out loud" (tertawa terbahak - bahak) atau, "lots of luck" (semoga banyak beruntung) atau "lots of love" (banyak cinta). Istilah LOL berasal dari Usenet dan menjadi elemen umum bahasa gaul Internet.
5. Woles
Woles berasal dari bahasa inggris (Slow) dan indonesiakan jadi selow kemudian di balik (dibaca dari belakang).
6. Dhudul
Dhudul berasal dari kata Dodol atau  bodoh yang di perhalus jadi Dhudul.
7. TMT
TMT itu singkatan dari teman makan teman (TMT) yang biasanya berkaitan dengan cinta.
8. Agan
Agan di dalam jejaring atau forum digunakan untuk memanggil orang lain dengan panggilan 'juragan' (disingkat menjadi 'agan' atau 'gan') agar terdengar lebih bersahabat.
9. Ababil
Ababil adalah sebutan yang merupakan akronim dari Anak Baru Gede Labil / ABG Labil
Dari beberapa kata - kata yang sering digunakan dalam pergaulan seperti kata - kata diatas, dapat kita lihat bahwa bahasa pergaulan memberikan dampak yang bersifat negatif pada perkembangan bahasa Indonesia, karena dengan adanya bahasa pergaulan menyebabkan pemuda pemudi indonesia kehilangan kemampuan berbahasa indonesia yang baik.
 
 
 
 referensi :
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar